Ahmad Moeslim

Berbagi tentang Ilmu pengetahuan Agama Islam dan Pengetahuan Umum

Tuesday, May 23, 2017

keutamaan ilmu


Assalamu’alaikum..
Hai sobat gimana kabarnya.kali ini saya akan membahas tentang ketamaan ilmu sob. Ilmu itu lebih utama dari pada amal dengan lima faktor yang menonjol.
  • Ilmu sekalipun tidak diamalkan ia tetap utuh keadaannya, tapi sebaliknya amal tidak bakal terwujud dengan meninggalkan ilmu. 
  • Ilmu sekalipun tidak diamalkan ia bermanfaat bagi pemiliknya tetapi sebaliknya amal tidak bakal berguna dengan meninggalkan ilmu. 
  • Amal bersifat pasif tapi sebaliknya imu bersifat aktif yang dapat menyinari lingkungan sekitarnya seperti pelita. 
  • Ilmu adalah maqom para Nabi. 
  • Ilmu adalah sifat Allah, tetapi amal hanyalah sifat manusia, padahal kita telah memaklumi bahwa sifat Allah lebih unggul dari pada sifat manusia. 

Ibnu Abbas RA berkata:
“Al-kisah ketika Nabi Sulaiman disuruh memilih antara Ilmu dan kerajaan, secara yakin bekiau memilih ilmu namun dalam kenyataan beliau disamping menerima ilmu juga kerajaan”.

Hikayat:
Bahwasanya Nabi saw berangkat ke masjid, setiba beliau di pintu masjid terlihat setan berada di situ, lalu beliau saw bertanya: “hai Iblis, kenapa kau bearada di sini, apa maumu? Jawabnya: “sebetulnya saya hendak masuk masjid dan menggoda orang yang tengah shalat, namun apa daya, rasa gentarku terhadap pria yang tengah tidur ini, mengakibatkan rencanaku gagal.” Lalu Nabi saw betanya lagi: “Hai Iblis mengapa kau tak gentar berhadapan dengan orang yang shalat, padahal ia tengah beribadah dan bermunajat kepada Tuhannya, bahkan yang kau takuti orang yang tegah pulas tidur dan lupa? Jawabnya: “orang yang tengah mengerjakan shalat itu bodoh, gampang diperdaya, tetapi orang yang tengah tidur itu ‘alim (yang berilmu) maka jika aku memperdaya pelaku shalat dan merusak shalatnya, kekhawatiranku timbul jika yang ‘alim bangun lalu membetulkan sholatnya sibodoh itu”. Kemudian beliau saw bersabda:



Ù†َÙˆْÙ…ُ اْلعَالِÙ…ِ Ø®َÙŠْرٌ Ù…ِÙ†ْ عِبَادَØ©ِ اْلجَاهِÙ„ِ (منهاج المتعلّمين(

“tidurnya orang berilmu lebih baik daripada ibadahnya orang bodoh” (minhajul muta’allimin)”

Nabi SAW bersabda yang artinya:
“kelak dihari kiamat, 4 jamaah diantar ke depan pintu surga, tanpa melintasi hisab dan siksa. Mereka adalah:
  • Orang Alim (yang berilmu) yang mengamalkan ilmunya.
  • Haji mabrur yang tidak berbuat kerusakan atas ibadah hajinya.
  • Pejuang syahid yang meninggal di medan perang.
  • Dermawan yang memperoleh hartanya dengan usaha halaldan membelanjakannya untuk sabilillah tanpa riya. 

Setengah mereka dan setengah lainnya berlomba mendahului masuk surga. Atas perintah Allah malaikat Jibril mengajukan serentet pertanyaan berikut: “pertama ia bertanya kepada pejuang yang mati syahid : “Apa amalmu di dunia sehingga kamu hendak memasuki sorga diurutan awal? Jawab mereka : “kami tewas di medan perang semata karena mencari ridla Allah SWT. Lalu : “Dari mana kamu memperoleh penjelasan tentang pahala bagi pejuang yang mati syahid? Jawab mereka :”Dari para Ulama”. Sahut Jibril : “peliharalah baik-baik adab kesopananmu terhadap pendidik yang mengajarkanmu dan membimbingmu itu! Kemudian jibril mendangakan kepala kepada jamaah haji mabrur dan bertanya seperti kepada yang pertama dan seterusnya kepada yang ketiga dan yang keempat. Akirnya berkatalag orang alim itu: “Ya Tuhanku, keberhasilanku dalam bidang ilmu adalah atas bantuan para dermawan yang bersifat kasih, dan kebaikan mereka”. Maka Allah berfirman : “benarlah pernyataan orang alim itu ya Ridwan. Bukalah semua pintu surga hingga para dermawan memasukinya, lalu mereka-mereka itu”. (Misykatur Anwar)

Jadi Ilmu itu mengungguli amal sebab dengan adanya ilmu sekalipun amal kecil dapat dirasakan manfaatnya, tetapi tanpa ilmu sekalipun amal besar/banyak tiada manfaatnya. Maka dengan demikian kesimpulannya ilmu lebih berharga dari pada amal, dan sudah menjadi ketentuan wajib bagi orang yang beramal ibadah, dibarengi dengan Ilmunya. Pelanggaran ketentuan tersebut berakibat sia-sia amal ibadahnya bagaikan debu ditiup angin.

Semoga bermanfaat...
Sumber : kitab Durrotun Nasihin

No comments:

Post a Comment

berkomentarlah dengan bijak dan sesuai dengan pembahasan