Assalamu'alaikum
Seorang Muslim wajib hukumnya mengimani atau mempercayai adanya siksa kubur dan nikmat Kubur dan mengingkari siksa kubur hukumnya kafir. Adapun bagi orang yang meninggal dengan tidak dikubur tetap akan mendapatkan siksa atau nikmat kubur bagi yang Allah kehendaki bagi mereka mendapatkan hal itu seperti orang yang mati karam dilaut (tenggelam), dimakan binatang buas dan sebagainya. Inilah Madzhab Ahlussunnah Waljamaah. Bahkan dalil tentang itu sudah tersurat dalam sumber hukum Islam yang utama yaitu Al-Quran dan hadits.
Oleh karena itu, bagi orang yang dikehendaki oleh Allah mendapatkan siksa dan nikmat kubur ia akan mendapatkannya meskipun ia tidak dikubur. Hal ini wajib diyakini oleh seorang Muslim.
Diantara dalil yang melandasi adanya siksa kubur adalah sebagai berikut:
Diriwayatkan dari Sahabat al-Barra’ bin Azib:
عَنِ الْبَرَاءِ بْنِ عَازِبٍ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ « (يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ) قَالَ « نَزَلَتْ فِى عَذَابِ الْقَبْرِ فَيُقَالُ لَهُ مَنْ رَبُّكَ فَيَقُولُ رَبِّىَ اللَّهُ وَنَبِيِّىَ مُحَمَّدٌ -صلى الله عليه وسلم-. فَذَلِكَ قَوْلُهُ عَزَّ وَجَلَّ (يُثَبِّتُ اللَّهُ الَّذِينَ آمَنُوا بِالْقَوْلِ الثَّابِتِ فِى الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَفِى الآخِرَةِ) ».
"Allah berfirman, "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang beriman dengan ucapan yang teguh itu". (QS.Ibrahim: 27). Nabi bersabda, "Ayat ini turun mengenai siksa kubur. Orang yang dikubur itu ditanya, "siapa Rabb (Tuhan)mu?" Lalu dia menjawab, "Allah Rabbku, dan Muhammad Nabiku." (HR. Muslim, 5117).
Hadis-hadis sahih riwayat Bukhari, Muslim, Ahmad dan sebagainya juga banyak yang meriwayatkan tentang siksa kubur. Bahkan al-Baihaqi secara khusus mengarang kitab Isbat Adzab al-Qabri dengan mencantumkan 20 hadis sahih. Daintaranya adalah doa yang dibaca saat tahiyat akhir.
Dan tidak benar jika dalam al-Quran sama sekali tidak ada dalil tentang siksa kubur. Dalam al-Quran dinyatakan:
النَّارُ يُعْرَضُونَ عَلَيْهَا غُدُوًّا وَعَشِيًّا وَيَوْمَ تَقُومُ السَّاعَةُ أَدْخِلُوا آَلَ فِرْعَوْنَ أَشَدَّ الْعَذَابِ [غافر/46]
"Kepada mereka dinampakkan neraka pada pagi dan petang. Dan pada hari terjadinya Kiamat. (Dikatakan kepada malaikat): "Masukkanlah Fir`aun dan kaumnya ke dalam azab yang sangat keras" (Ghafir: 46).
Begitu pula:
وَلَنُذِيقَنَّهُمْ مِنَ الْعَذَابِ الْأَدْنَى دُونَ الْعَذَابِ الْأَكْبَرِ لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ [السجدة/21]
"Dan sesungguhnya Kami merasakan kepada mereka sebahagian azab yang dekat (di dunia) sebelum azab yang lebih besar (di akhirat); mudah-mudahan mereka kembali (ke jalan yang benar)." (as-Sajdah 21)
Dengan dalil yang tersebut diatas jelaslah bagi kita siksa/adzab kubur benar-benar ada bagi orang yang Allah kehendaki mendapatkannya. Dan tidak dibedakan apakah meninggalnya orang tersebut dikubur atau tidak.
Sedangkan masalah bagaimana malaikat itu menanya seseorang atau mendapatkan siksa bagi yang tidak dikubur sedangkan jasad orang itu sudah habis seperti orang yang mati dimakan binatang buas tenggelam dan sebagainya maka jawabnya sebelum ia ditanya atau disiksa terlebih dahulu ruh itu akan dikembalikan kejasadnya dan bagi Allah sangat mudah untuk menghidupkan orang yang sudah mati.
Kesimpulan dari pembahasan ini adalah bahwa bagi setiap muslim wajib hukumnya mempercayai hal yang akan terjadi setelah meninggal sampai dibangkitkan kembali. Diantara hal itu ialah pertanyaan Malaikat Munkar_Nankir, siksa atau nikmat kubur dan sebagainya. Dan tidak dibedakan apakah orang yang mati itu dikubur atau tidak, maksudnya disini meskipun seseorang itu tidak dikubur apabila Allah menghendaki ia akan mendapatkan siksa atau nikmat kubur ia akan mendapatkannya meskipun ia tidak dikubur.
Mengenai orang yang mati yang tidak dikubur juga ikut ditanya malaikat yang bertugas untuk itu dan akan mendapatkan siksa atau nikmat kubur sebelumnya ruh orang tersebut akan dikembalikan kejasadnya, karena bagi Allah sangat mudah menghidupkan orang yang sudah mati. Sedang ketetapan waktunya, maka hal itu diserahkan kepada Allah. Sedangkan bagi orang yang mengingkari adanya siksa kubur hukumnya kafir.
Wallahu A'lamu Bis Showaab
No comments:
Post a Comment
berkomentarlah dengan bijak dan sesuai dengan pembahasan